AC Milan Bidik Lingard, Kecocokan dengan Skema Pioli, Replika Cara Moyes, Layani Zlatan & Giroud
Jesse Lingardtinggal selangkah lagi untuk keluar dari tim yang membesarkan namanya,Manchester United. Dilansir The Times , Lingard menolak sodoran kontrak yang diberikan oleh Manchester United, ia mempertimbangkan untuk hengkang pada bursa transfer Januari ini. Ya, kesempatan bermain yang sedikit bersama Setan Merah membuat pemain berusia 28 tahun itu ingin mencari pelabuhan baru.
Selain Tottenham Hotspur dan FC Barcelona yang menunjukkan minatnya untuk memboyong Lingard, tim raksasa Italia, AC Milan pun menjadi tim yang serius untuk mendatangkan Jesse Lingard. Dilansir ESPN ,Rossoneri menganggap Lingard sebagai sosok yang pas untuk menjadi pesaing Brahim Diaz di posisiTrequartistautamaAC Milan. Pria asal Inggris itu memang telah membuktikan kualitasnya sebagai playmaker handal saat dipinjamkan United di West Ham pada musim lalu.
Bermain menjadi gelandang serang bersama The Hammers, ia berhasil mencetak 9 gol dan 5 assist dari 16 pertandingan. Sekaligus membawaWest Hambermain dalam kompetisi Liga Eropa untuk yang pertama kalinya. Sebelum Lingard dipinjamkan keWest Ham. Pemain asal Inggris itu belum sekalipun membela United di kompetisiLiga Inggrismusim 2020/2021.
Lingard hanya bermain sebanyak tiga kali, yaitu di Piala FA dan Piala Liga. Sejak kedatangan Bruno Fernandes,Ole Gunnar Solskjaermulai rutin mengaplikasi pakem dasar 4 2 3 1. Dua slot gelandang serang dan sayap hampir pasti diisi Fernandes dan Marcus Rashford.
Lingard yang bermain di posisi tersebut hanya duduk manis di bangku cadangan Setan Merah. Begitu juga saat kedatangan Rangnick, pelatih asal Jerman itu sama sekali tak menganggap Lingard sebagai pemain yang potensional. Skema dasar 4 2 2 2 yang ia pakai lebih mengoptimalkan peran striker nomor 9 di depan serta pemain sayap murni yang memiliki kecepatan.
Alhasil, Lingard yang lebih berperan sebagai second striker dan playmaker tak masuk dalam skema yang dijalankan Rangnick. Namun, melihat performa Lingard di tangan Moyes, dirinya sangatlah layak untuk hengkang ke tim lain yang mau menjadikan dia pemain vital. "Lingard adalah pemain bagus, saya mengetahui tipikal dan posisi yan cocok untuk dia," ucap Moyes dilansir dari laman resmiWest Ham.
"Saya akan menaruh Lingard dimana saja, sayap kiri, gelandang serang, saya juga akan memainkan dia sebagai striker jika perlu," lanjut Moyes. Moyes mengetahui kelebihan dan kualitas Lingard yang selama musim tersebut tak dimanfaatkan Ole & Rangncik. Pria Skotlandia itu memberikan kebebasan kepada Lingard untuk bergerak dinamis, alias tak terpaku kepada posisinya sebagai gelandang serang.
Lingard menjadi pemain yang bergerak bebas, walaupun dipasang menjadi seorang gelandang serang. Ia bisa berada di kiri untuk mendapatkan bola sekaligus berada di paling depan untuk mencetak gol. Lingard memang memiliki kemampuan untuk itu, kemampuan menggiring bola dan penyelesaian akhirnya sudah terbukti.
Catatan gol dan assist Lingard untukWest HammembuatManchester Unitedmenahannya untuk dipermanenkan The Hammers. Sebenarnya, penampilan sebagus itu juga pernah Lingard tunjukan sebelum ini. Lingard pernah membawa United juara FA Youth 2010/2011, bersama Paul Pogba, Michael Keane, dan Ravel Morrison.
Sementara di laga internasional, Lingard juga sempat membela Timnas Inggris di Piala Dunia 2018. Sekaligus mampu menyumbangkan gol untuk membantu The Three Lions membantai Panama dengan skor 6 1 di fase grup. Kecocokan gaya bermain Lingard dengan skema Pioli
Di musim ini, Lingard kembali berseragam Setan Merah, namun menit bermainnya masih saja sedikit, Solskjaer tak menaruh kepercayaan penuh kepadanya. Datangnya Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo membuat nama Lingard terpinggirkan, Ronaldo dipercaya sebagai starter, sedangkan Sancho menjadi pemain pertama yang dilirik Ole untuk masuk dari bangku cadangan. Dikutip dari Transfermarkt , Lingard tampil sebanyak delapan kali untuk Setan Merah dengan menit bermain sebanyak 148 menit.
Lingard selalu tampil dari bangku cadangan, ia belum merasakan tampil starter selama kembali berseragam Setan Merah di ajangLiga Inggrisdan Liga Champions. Situasi pelik Lingard bersama United bisa saja dimanfaatkanAC Milanuntuk menariknya ke San Siro, dengan iming iming menit bermain yang lebih banyak. Skema 4 2 3 1 yang diterapkan Pioli, hampir mirip dengan skema yang dimiliki Moyes bersama West Ham.
Dengan begitu, sudah jelas Pioli dapat memanfaatkan atribut Lingard seperti yang telah dilakukan Moyes. Lingard tak akan kesulitan untuk beradaptasi. Sebagai seorang playmaker, Lingard memiliki insting menyerang yang tajam, pergerakannya mampu merusak fondasi yang telah dibangun pertahanan lawan. Perannya yang fleksibel juga dapat membuka celah bagi Zlatan untuk bebas bergerak menjemput bola hingga ke tengah.
Hal tersebut menguntungkan Zlatan untuk mencetak gol dari lini kedua. Kemampuan Lingard merangsek ke kotak penalti lawan juga bisa menghadirkan kemelut di depan gawang. Situasi itu menguntungkan Zlatan yang bagus perihal penempatan posisi dan melakukanfinishing. Hal tersebutlah yang dilakukan Moyes, Lingard menjadi kunci dari moncernya Michail Antonio di musim lalu.
Tak hanya itu, Lingard bisa menjadi pemecah kebuntuan, intuisi mencetak golnya juga tergolong tinggi untuk pemain yang berposisi sebagai playmaker. Torehan 9 gol dari 16 pertandingan bersama West Ham adalah buktinya, ia memiliki kaki kiri dan kanan sama baiknya, itu membuat Lingard dapat mencetak gol dari situasi tak menguntungkan. Apalagi, kemampuandribbledan kecepatannya juga dapat membantu Milan ketika mengalami kebuntuan.
Dribblesukses Lingard berada di angka 2.34 per pertandingan saat masih bersama The Hammers, itu menjadi yang paling mencolok dibanding punggawa West Ham lainnya. Lingard bisa menjadi solusi dari inkonsistensi AC Milan di musim lalu, kehadirannya dapat menambah opsi dan kedalaman skuat Rossoneri. Dengan begitu, Pioli tak akan kesulitan untuk melakukan rotasi di setiap pertandingan yang dilakoniAC Milan.